other blog : The Magic of Word

My Other Blog The Magic Of Words

Sabtu, 12 Februari 2011

Septinus George Saa, putera Papua, pemenang kompetisi "First Step to Nobel Prize in Physics".

Septinus George Saa, seorang putera Papua, memenangi kompetisi "First Step to Nobel Prize in Physics".

Ini adalah perlombaan bergengsi bagi sekolah tingkat menengah seantero jagad selain Olimpiade Fisika. Kompetisi yang digagas Waldemar Gorzkowski 10 tahun silam ini mewajibkan pesertanya melakukan dan menuliskan penelitian apa saja di bidang fisika. Hasil penelitian tersebut kemudian dikirimkan dalam bahasa Inggris ke juri internasional di Polandia. Sementara dalam Olimpiade Fisika, para perserta diwajibkan mengerjakan soal-soal fisika dalam waktu yang sudah ditentukan. Pada kompetisi "First Step to Nobel Prize in Physics" tersebut hasil riset Septinus George Saa tidak menuai satu bantahan pun dari para juri.

Oge, demikian panggilan akrabnya, menemukan cara menghitung hambatan antara dua titik rangkaian resistor tak hingga yang membentuk segitiga dan hexagon. Formula hitungan yang ia tuangkan dalam papernya "Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor" itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri dari 30 ahli fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol medali emas.

Paper Oge yang masuk lewat surat elektronik di hari terakhir kompetisi itu dinilai orisinil, kreatif, dan mudah dipahami. Tak berlebihan jika gurunya Profesor Yohanes Surya mengatakan formula Oge ini selayaknya disebut George Saa Formula. terakhir yang saya tahu dia sudah bekerja di salah satu perusahaan multinasional di Jakarta

saya sudah pernah ngobrol via chat dengan dia 2 tahun lalu saat dia akan di wisuda dan memberi saya kutipan yang sangat baik
" jangan mau di dekte oleh keadaan, kita lah yang harus mengubah keadaan " - George saa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar